Mengidentifikasi
dan Menelaah Teks Diskusi
Teks
diskusi merupakan salah satu bentuk jenis teks yang memberikan dua pendapat
mengenai suatu hal. Dengan demikian pengertian teks diskusi (discussion text)
adalah sebuah teks yang berisi tentang sebuah wacana yang memiliki masalah.
Wacana yang bermasalah ini adalah wacana yang
memiliki dua kubu antara pro (mendukung) dan contra (penentang) masalah, antara
pendukung dan penentang isu masalah.
Tujuan komunikatif dari teks diskusi itu
sendiri untuk mengetengahkan suatu masalah atau isu yang ditinjau paling tidak
dari dua sudut pandang, sebelum sampai pada suatu kesimpulan atau rekomendasi.
Struktur Teks Diskusi
Struktur teks diskusi terdiri atas tiga
bagian, yaitu:
1.
Isu (Masalah)
Pada bagian isu, teks akan memperkenalkan isu
yang akan dibahas. Isu atau masalah di dalam teks diskusi berisi masalah yang
akan didiskusikan lebih lanjut.
2. Argumen (Pendapat)
a.
Pendapat yang mendukung.
Pendapat yang mendukung (supporting points) berisi penjabaran lebih lanjut
tentang isu yang sedang dibahas. Pada bagian itu, teks memaparkan argumen yang
mendukung. Argumen itu didukung dengan fakta, data, pengalaman penulis, serta
referensi yang berhubungan dengan isu yang dibahas.
b.
Pendapat yang menentang
Pendapat yang menentang (contrasting point) berisi argumen yang bertentangan
dengan pendapat yang mendukung. Pada bagian ini, teks memaparkan argumen yang
menentang. Argumen itu juga didukung dengan fakta, data, pengalaman penulis,
serta referensi yang berhubungan dengan isu yang dibahas.
3.
Simpulan (Saran)
Pada bagian simpulan (conclusion), teks menyimpulkan dan merekomendasikan
posisi atau pendapat akhir penulis mengenai isu yang akan dibahas.
Pada bagian ini, alangkah baiknya mengambil
jalan tengah mengenai masalah yang sedang dibahas agar simpulan yang diambil
tidak Iagi menimbulkan masalah baru.
Tujuan Teks
Diskusi
Tujuan diskusi merupakan mencari kesepakatan atau kesepahaman
gagasan atau pendapat, diskusi yang melibatkan beberapa orang disebut diskusi
kelompok. Dalam diskusi kelompok dibutuhkan seorang pemimpin yang disebut ketua
diskusi. Tugas ketua diskusi ialah membuka dan menutup diskusi, membangkitkan
minat anggota untuk menyampaikan gagasan, menengahi anggota yang berdebat,
serta menyimpulkan hasil diskusi.
Jenis Jenis
Teks Diskusi
Teks diskusi terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu
antara lain:
a.
Seminar
Seminar adalah sebuah pertemuan khusus yang memiliki teknis dan akademis
yang tujuannya untuk melakukan studi menyeluruh tentang suatu topik tertentu
dengan pemecahan suatu permasalahan yang memerlukan interaksi di antara para
peserta seminar yang dibantu oleh seorang guru besar ataupun cendikiawan.
b.
Sarasehan
Pengertian sarasehan adalah sebuah pertemuan yang dilaksanakan
untuk mendengarkan pendapat seseorang yang ahli di dalam bidang tertentu, di
mana kegiatan ini akan dilaksanakan dengan cara mengundang atau menghadirkan
sekelompok undangan tertentu.
c.
Simposium
Pengertian simposium adalah serangkaian pidato pendek yang
dilakukan oleh seseorang di depan para peserta / pengunjung yang datang. Contoh
umum : simposium nasional akuntasi.
d.
Diskusi panel
Pengertian Diskusi Panel. Diskusi panel merupakan forum pertukaran
pikiran yang dilakukan oleh sekelompok orang dihadapan. sekelompok hadirin
mengenai suatu masalah tertentu yang telah dipersiapkannya. Diskusi Panel
adalah sekelompok individu yang membahas topik tentang kelebihan pada
masyarakat atau pendengar diskusi.
e.
Kongres
Kongres adalah pertemuan besar para wakil organisasi ( politik,
sosial, profesi) untuk mendiskusikan dan mengambil keputusan.
f.
Muktamar
Pengertian muktamar adalah sebuah pertemuan /
permusyawaratan tertinggi yang diadakan oleh pimpinan pusat dalam sebuah organisasi,
di mana pertemuan ini akan dihadiri oleh para wakil organisasi tersebut untuk
mengambil keputusan mengenai suatu permasalahan yang sedang dihadapi bersama di
dalam organisasi tersebut.
g.
Lokakarya
Pengertian Lokakarya adalah suah acara atau pertemuan yang
dilakukan oleh para ahli di bidang tertentu yang bertujuan untuk membahas suatu
masalah yang terkait dengan keahlian mereka, sekaligus untuk mencari solusi
bagi permasalahan tersebut.
Unsur Kebahasaan Teks Diskusi
Teks diskusi mempunyai ciri-ciri kebahasaan
yang khas, antara lain menggunakan tanda hubung perlawanan, menggunakan kohesi
leksikal dan kohesi gramatikal, mengawali dengan kalimat tanya, serta
menggunakan kata modalitas.
1.
Penggunaan Konjungsi Perlawanan
Menggunakan tanda hubung
perlawanan seperti tetapi, sedangkan, tidak tetapi, dan bukan
melainkan, penggunaan kata kerja dan kata benda.
Contoh:
Televisi mempermudah kita mendapatkan informasi, tetapi juga tayangan televisi
memiliki dampak negatif
2.
Penggunaan Kohesi Leksikal dan
Kohesi Gramatikal
a. Kohesi leksikal
Kohesi leksikal adalah
hubungan semantis antar—unsur pembentuk wacana dengan memanfaatkan unsur
leksikal atau kata yang dapat diwujudkan dengan reiterasi dan kolokasi.
Reiterasi adalah
pengulangan kata-kata pada kalimat berikutnya untuk memberikan penekanan bahwa
kata-kata tersebut merupakan fokus pembicaraan. Reiterasi dapat berupa
repetisi, sinonim, hiponim, metonim, dan antonim. Sedangkan Kolokasi
adalah hubungan antar kata yang berada pada lingkungan atau bidang yang sama.
b. Kohesi gramatikal
Kohesi gramatikal adalah
kepaduan yang dicapai dengan menggunakan elemen dan aturan
gramatikal. Kohesi gramatikal dapat terbentuk melalui rujukan, substitusi,
dan elipsis.
3.
Penggunaan Modalitas
Salah satu ciri unsur
kebahasaan di dalam teks diskusi adalah adanya kata modalitas. Modalitas adalah kata yang mempunyai makna
kemungkinan, kenyataan, dan sebagainya yang dinyatakan dalam kalimat. Dalam
bahasa Indonesia, modalitas dinyatakan dengan kata-kata seperti harus, akan,
ingin, dan mungkin.
Perbedaan Teks Diskusi dan teks eksposisi
Secara
singkat,teks diskusi dan teks eksposisi memiliki persamaan, yaitu menyajikan
suatu isu atau permasalahan tertentu.
Namun, teks diskusi dan teks eksposisi
memiliki perbedaan, yaitu teks diskusi menyajikan isu atau permasalahan dari
dua sudut pandang berbeda. Dalam suatu teks diskusi, terdapat argumen pendukung
dan argumen penentang.
Contoh
Teks Diskusi dan Strukturnya
Isu
Didalam era globalisasi ini tayangan televisi
sudah tidak bisa dihindari, dengan menonton televisi kita bisa memperoleh
bermacam-macam informasi, termasuk di dalamnya hiburan. Pertanyaannya ialah
adakah dampak negatif yang ditimbulkan dari menonton televisi??
Sebagian masyarakat menganggap bahwa menonton
televisi berdampak positif, tetapi banyak juga masyarakat yang menganggap bahwa
menonton televisi berdampak negatif.
Argumen Mendukung
Dampak positif dari menonton televisi ialah
sebagai berikut:
- Pertama,
televisi memiliki kelebihan dalam hal penyajian berita, televisi umumnya
selalu to date. Hal ini tentu akan membuat remaja tidak ketinggalan
informasi dan memberikan wawasan yang cukup luas pada remaja secara cepat.
- Kedua,
jika televisi menyajikan acara-acara yang berhubungan dengan pendidikan,
hal ini tentu sangat berguna bagi para pelajar. Seorang palajar bisa
mengambil manfaat berupa informasi pendidikan dari acara televisi
tersebut.
- Ketiga,
pengaruh positif televisi lainnya ialah remaja bisa menyegarkan otak
dengan menonton beragam tayangan hiburan yang disajikan oleh stasiun televisi.
Mulai dari acara kuis, film, sinetron atau hiburan-hiburan yang lain.
- Keempat,
acara televisi sering menayangkan tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh, baik
dalam dunia pendidikan, dunia usaha, hiburan atau yang lainnya.
Tokoh-tokoh yang ditampilkan dalam televisi ini bisa memicu remaja untuk
mencontoh kesuksesan mereka.
Argumen Menentang
Sementara itu, dampak negatif dari menonton
televisi ialah sebagai berikut:
- Pertama,
televisi membuat remaja lupa waktu, bagi pelajar kecanduan nonton televisi
menjadi kontra produktif dengan tugas seorang pelajar yang kewajibannya
belajar.
- Kedua,
banyaknya acara-acara yang kurang mendidikan di televisi bisa mempengaruhi
kejiwaan remaja. Film-film yang menampilkan adegan tidak layak ditonton
remaja tanpa ada sensor sangat mudah ditiru oleh remaja.
- Ketiga,
televisi mampu meningkatkan daya konsumtif remaja, karena televisi
merupakan media iklan yang memiliki pengaruh tinggi terhadap konsumennya.
Iklan yang ditayangkan secara terus menerus sepanjang hari, remaja untuk
membeli produk yang dipromosikan oleh produsen.
- Keempat,
banyak acara televisi yang isinya kurang sesuai dengan norma masyarakat
Indonesia, termasuk juga dengan berita-berita yang kerap menayangkan
kekerasa tanpa disensor terlebih dahulu. Acara demikian jika ditonton oleh
remaja yang notabene suka meniru, tentu bisa ditiru oleh mereka.
Simpulan
Dari beberapa pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa televisi mempunyai dampak positif atau negatif, hal itu
bergantung pada penonton televisi.
Komentar
Posting Komentar